![]() |
Berkat siap disajikan |
Berkat
atau sedekah makan itu biasanya baru disuguhkan atau dibagikan setelah
selesainya doa dalam tahlil dan acara kenduri dll, baik untuk dimakan di tempat
atau dibawa pulang. Dengan perkataan lain, sedekah itu diberikan setelah
“diberkahi” dengan do’a. Makanan yang sudah diberkahi doa tersebut kemudian
disebut “berkat”.
Berkat
berasal dari bahasa Arab “barkatun”- bentuk jamaknya adalah barakat–
yang artinya kebaikan yang bertambah-tambah terus. Penamaan tersebut
berdasarkan sabda nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa
sallam:
اجْتَمِعُوْا عَلٰى طَعَامِكُمْ ووَاذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ
عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيْهِ
“Berkumpullah
pada jamuan makan kamu, dan sebutlah asma Allah ketika hendak makan, niscaya
Allah memberkati kamu pada makanan itu.” (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud,
Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan al-Hakim – Kitab Nadhrah an-Nur, II/16)
قَالَ: أَثِيبُوْا
أَخَاكُمْ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ، فَأَيَّ شَيْءٍ نُثِيْبُهُ؟ قَالَ: ”
ادْعُوا لَهُ بِالْبَرَكَةِ فَإِنَّ الرَّجُلَ إِذَا أُكِلَ طَعَامُهُ، وَشُرِبَ
شَرَابُهُ، ثُمَّ دُعِيَ لَهُ بِالْبَرَكَةِ فَذَلِكَ ثَوَابُهُ مِنْهُمْ
“Rasulullah
bersabda: “Balaslah oleh kalian (kebaikan) saudara kalian”, para sahabat
berkata: “Wahai Rasulullah, dengan sesuatu apakah untuk membalasnya?”,
Rasulullah menjawab: “Berdo’alah kalian untuknya dengan keberkatan, sebab
sesungguhnya seseorang ketika makananya dimakan dan minumannya diminum,
kemudian dido’akan untuknya dengan keberkahan, maka itu merupakan balasan
untuknya dari kalian”. [Hadits Riwayat al-Baihaqi & Abu Daud]
Hadits
ini mengisyaratkan agar apabila kita memakan atau minum dari apa yang diberikan
oleh orang lain supaya mendo’akan agar Allah memberikan dengan keberkahan.
Selain diperintahkan untuk memberikan makanan untuk faqir miskin, juga
dianjurkan agar makanan kita dimakan oleh orang yang bertakwa baik dengan jalan
diantarkan maupun dengan mengundang mereka makan bersama-sama.
Nabi
shallallau ‘alaihi wa alihi wa shohbihi wa sallam bersabda :
أَطْعِمُوْا طَعَامَكُمُ الْأَتْقِيَاءَ، وَأَوْلُوْا
مَعْرُوْفَكُمُ الْمُؤْمِنِيْنَ
“Berikanlah
makananmu kepada orang-orang yang bertakwa, dan berbuat baiklah kepada
orang-orang yang beriman”. [Hadits Riwayat Imam Ibnu Abid Dunya – Kitab al-Fath
al-Kabir, Juz I/ hal. 192]
Orang-orang
yang diundang untuk baca tahlil adalah orang-orang yang bertakwa di lingkungan
shohibul hajah sedangkan pelaksanaan tahlil dipimpin oleh orang yang dihormati
sebagai pemimpin keagamaan di masyarakat setempat.
Semoga
bermanfaat. Amiinn Yaa Robbal ‘Alamin.
0 Comments