Tidak ada yang memungkiri bahwa Soekarno adalah seorang pemimpin
dan pemikir. Sebagai seorang pemimpin, Soekarno telah mampu menggerakkan
jutaan masyarakat Indonesia pada saat itu untuk melawan penjajah dan
membangun Indonesia yang merdeka. Soekarno juga adalah seorang pemikir.
Banyak
gagasan-gagasan besar dan konsep-konsep dalam bernegara yang dicetuskan
oleh Soekarno. Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, pemikiran-pemikiran
soal revolusi, dan lainnya. Maka dari itu, banyak pemimpin dunia,
termasuk Negara-negara Arab, yang kagum kepada Soekarno.
Kitab Al Audah ila Iktisyafi Tsauratina (Kitab
Pemikiran Revolusi Presiden Soekarno) adalah salah satu
pemikiran-pemikiran Soekarno dikaji dan dijadikan rujukan bagi
masyarakat Arab. Kitab ini diterbitkan di Kairo pada 1959, dua tahun
setelah diadakannya Konferensi Asia-Afrika di Bandung.
Pada
saat ini, pemimpin terkuat di Negara-negara Timur Tengah adalah
Presiden Mesir, Gamal Abdel Nasser. Ia didaulat sebagai pemimpin
revolusi dunai Arab. Presiden Mesri tersebut sangat menghormati dan
menjadikan Soekarno sebagai guru revolusinya.
“Abdel
Nasser menyatakan diri bahwa saya (Gamal Abdel Nasser) adalah murid
ideologinya Soekarno,” Kata Direktur Islam Nusantara Center (INC) A
Ginanjar Sya’ban.
Kitab Al Audah di
atas adalah kumpulan pidato Soekarno yang disusun menjadi satu dan
dibahasa Arabkan. Kitab tersebut diterbitkan atas perintah daripada
Gamal Abdel Nasser.
Presiden Soekarno juga
pernah diundang oleh Gamal Abdel Nasser untuk menyampaikan pidato
dihadapan ribuan masyarakat Mesir di Aleksandria dalam rangka peringatan
tiga tahun revolusi Mesir. Ribuan masyarakat Mesir berduyun-duyun dan
meneriakkan nama Ahmad Soekarno manakala dia naik mobil bak terbuka
dengan Gamal Abdel Nasser.
“Ahmad Soekarno, Pemimpin terkuat dan terbesar dari Timur Asia,” kata Ginanjar menirukan teriakan masyarakat Mesir.
Ketenaran
nama Soekarno di negara-negara padang pasir tidak perlu diragukan lagi.
Tidak sedikit nama jalan dan tempat di Negara-negara Arab tersebut yang
menggunakan nama Ahmad Soekarno. Nama Ahmad Soekarno juga terukir di
Ismailiyah, salah satu kota pelabuhan kecil di Mesir.
“Ada
super market di sana, super market Ahmad Soekarno. Di Kota Kairo ada
jalan namanya Ahmad Soekarno” cerita alumni Universitas Al Azhar Mesir
itu.
Selain di Mesir, nama Soekarno juga
dijadikan nama jalan di Maroko dan Pakistan. Di Rusia, nama Soekarno
menjadi nama sebuah masjid. Sedangkan di Kuba, nama Soekarno diabadikan
menjadi nama perangko.
0 Comments